Jumat, 15 April 2011

MENTAL SEHAT DAN TIDAK SEHAT.

Pada umumnya setiap orang senangtiasa memiliki mental yg sehat, namun karena suatu sebab ada sebagian orang yang memiliki mental tidak sehat. Orang yang tidak sehat mentalnya memiliki tekanan - tekanan batin. Dengan suasana batin yang seperti itu, kepribadian seseorang menjadi kacau dan menggangu ketenangannya. Gejala inilah yang menjadi pusat ganguan ketenangan hidup.

ketenangan hidup dapat tercapai bila seseorang dapat memecahkan keruwetan jiwa pada dirinya yang menimbulkan kesulitan hidup. Hal ini dapat dilakukan bila ia berusaha untuk membersihkan jiwa agar tidak tergangu ketenangannya dan tidak terjadi konflik-konflik maupun rasa takut.

orang yang mentalnya kacau tidak dapat memperoleh ketenangan hidup. Jika mereka sering terganggu sehingga menimbulkan stres dan konflik batin. hal ini menyebabkan timbulnya emosi negatif sehingga ia tidak mampu mencapai kedewasaan psikis, mudah putus asa dan bahkan ingin bunuh diri.

kekacauan mental ini disebabkan kurangnya kesadaran memiliki konflik-konflik emosional, tidak berani menghadapi tantangan kesulitan akibat hidup di tengah-tengah masyarakat yang menimbulkan terjadinya disorganisasi maupun disintegrasi sosial. Penyebab lain bahwa krisis-krisis di tengah masyarakat yang menyebabkan seseorang ingin melarikan diri dari realitas hidup yang dirasakan.

Sebaliknya, orang yang bermental sehat akan merasakan suasana batin yang aman, tenteram dan sejahtera. Berbagai usaha untuk mencapai kebahagiaan, keamanan, ketenteraman batin dan kesehatan mental, pada hakikatnya bertujuan untuk mencari ketenangan hidup. Sehubungan dengan hal itu, banyak brmunculan bingbingan dan penyuluhan, psikiater, konsultan jiwa dan sebagainya yang mencoba memberikan jawaban terhadap problem jiwa yang tidak sehat.

setiap orang ingin menikmati ketenangan dan kebahagiaan dalam hidup. Namun, tidak semua orang mampu mencapai keinginan tersebut karena adanya rintangan yang membuat seseorang mengalami kegelisahan, kecemasan dan ketidakpuasan.

Sesungguhnya ketenangan hidup, ketenteraman jiwa atau kebahagiaan batin, tidak sepenuhnya bergantung pada faktor-faktor luar seperti keadaan sosial, ekonomi, politik, adat kebiasaan dan sebagainya, tetapi lebih bergantung pada cara dan sikap menghadapi faktor-faktor tersebut. Kita tidak boleh mengabaikan pengaruh faktor-faktor luar itu, karena memang ada pengaruhnya, Misalnya, dalam menghadapi kemerosotan ekonomi, seseorang menjadi bingung, gelisah dan sedih, bukan karena kemerosotan ekonomi itu secara langsung, tetapi ketiddak-mampuannya menghadapi faktor tersebut dengan wajar, serta tidak dapat memikirkan apa yang dilakukannya untuk menghadapi perubahan yang drastis dan mendadak itu. Akibatnya ia dihadapi oleh rasa gelisa yang sangat, yang menyebabkan keabnormalan tindakan dan sikap dalam hidupnya.

Jadi, yang menentukan ketenangan dan kebahagian hidup adalah kesehatan mental. Kesehatan mental itulah yang menentukan tanggapan seseorang terhadap suatu persoalan dan kemampuannya untuk menyesuaikan diri. Kesehatan mental pulalah yang menentukan apakah orang mempunyai kegairahan untuk hidup, atau tidak memilikinya sama sekali.

Orang yang sehat mentalnya tidak akan cepat berputus asa, bersikap pesimis atau apatis, karena ia dapat menghadapi semua rintangan hidupnya dengan tenang dan wajar. Ia menerima kegagalan sebagai suatu pelajaran yang akan membawa kesuksesan. Apabila kegagalan itu dihadapi dengan tenang, ia  dapat menganalisis, mencari sebab-sebab atau menemukan faktor-faktor yang menyebabkannya. Dengan demikian akan dapat dijadikan pelajaran dalam usaha yang akan datang, yaitu menghindari ssemua hal-hal yang membawa kegagalan pada waktu lalu itu.

Untuk mengetahui apakah seseorang sehat atau terganggu mentalnya, tidaklah mudah, karena tidak dapat diukur, diperiksa atau dilihat dengan alat-alat seperti halnya dalam kesehatan badan. Biasanya yang dijadikan bahan penyelidikan untuk mengecek kesehatan mental adalah tindakan, tingkah laku atau perasaan karena seseorang yang terganggu kesehatan mentalnya akan mengalami kegoncangan emosi, kelainan tingkah laku atau tindakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar