Senin, 12 Desember 2011

PENGEMBANGAN DIRI MELALUI PELAYANAN KONSELING

A. STRUKTUR PELAYANAN KONSELING
Pelayanan konseling di sekolah / madrasah merupakan usaha membantu peserta didik dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, serta perencanaan dan pengembangan karir. Pelayanan konseling memfasilitasi pengembangan  peserta didik, secara individu dan atau kelompok, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, perkembangan, serta peluang - peluang yang dimiliki. Pelayanan ini juga membantu mengatasi kelemahan dan hambatan serta maslah yang dihadapi peserta didik.

1. Pengertian Konseling
Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mau mandiri dan berkembang secara optimal dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan perencanaan karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma - norma yang berlaku.

2. Paradigma, Visi dan Misi
a. Paradigma
paradigma konseling adalah pelayanan bantuan psiko-pendidikan dalam bingkai budaya. artinya, pelayanan konseling berdasarkan kaidah - kaidah ilmu dan teknologi pendidikan serta psikologi yang dikemas dalam kaji-terapan pelayanan konseling yang diwarnai oleh budaya lingkungan peserta didik.
b. Visi
Visi pelayanan konseling adalah terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang membahagiakan  melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam pemberian dukungan perkembangan dan pengetasan masalah agar peserta didik berkembang secara optimal, mandiri dan bahagia.
c. Misi
  • Misi pendidikan yaitu memfasilitasi pengembangan peserta didik melalui pembentukan perilaku efektif-normatif dalam kehidupan keseharian dan masa depan.
  • Misi pengembangan yaitu memfasilitasi pengembangan potensi dan kompetensi peserta didik di dalam lingkungan sekolah / madrasah, keluarga dan masyarakat.
  • Misi pengetasan masalah yaitu memfasilitasi pengetasan maslah peserta didik mengacu pada kehidupan efektif sehari - hari.
3. Bidang Pelayanan Konseling
  • Pengembangan Kehidupan Pribadi yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan diri secara realistis.
  • Pengembangan Kehidupan Sosial yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan sebaya, anggota keluarga dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.
  • Pengembangan Kegiatan Belajar yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam tangka mengikuti pendidikan sekolah / madrasah dan belajar secara mandiri.
4. Fungsi Konseling
  • Pemahaman yaiut fungsi untuk membantu peserta didik memahami diri dan lingkungannya.
  • Pencegahan yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mencegah atau menghindari diri dari berbagai permasalahan yang dapat menghambat perkembangan dirinya.
  • Pengetasan yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mengatasi masalah yang dialaminya.
  • pemeliharaan dan Pengembangan yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memelihara dan menumbuh kembangkan berbagai potensi dan kondisi positif yang dimilikinya.
  • Advokasi yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak dan atau kepentingannya kurang mendapat perhatian.
5. Prinsip dan Asas Konseling
  • Prinsip - prinsi konseling berkenaan dengan sasaran layanan, permasalahan yang dialami peserta didik, program pelayanan, serta tujuan dan pelaksanaan pelayanan.
  • Asas -asas konseling meliputi asas kerahasian, kesukarelaan, keterbukaan, kegiatan, kemandirian, kekinian, kedinamisan, keterpaduan, kenormatifan, keahlian, alih tangan kasus dan tut wuri handayani.
6. Jenis Layanan Konseling
  • Oreintasi yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami lingkungan baru, terutama sekolah / madrasah dan objek - objek yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di lingkungan yang baru.
  • Informasi yaitu layanan yang membantupeserta didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir / jabatan dan pendidikan lanjutan.
  • Penempatan dan Penyaluran yaitu layanan yang membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di kelas, kelompok belajar, jurusan / program studi, program latihan, magang dang kegiatan ekstrakurikuler.
  • penguasaan kontet yaitu layanan yang membantu peserta didik menguasai konten tertentu, tertentu kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga dan masyarakat.
  • konseling perorangan yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam mengentasan masalah pribadi.
  • Bimbingan Kelompok yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir / jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok.
  • Konseling Kelompok yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengetasan masalah pribadi melali dinamika kelompok.
  • konsultasi yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengetasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok.
  • Konsultasi yaitu layanan yang membantu peserta didik dan puhak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman dan cara - cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.
  • Mediasi yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan antara peserta didik.
7. Kegiatan Pendukung
  • Aplikasi Instrumentasi yaitu mengumpulkan data tentang diri peserta didik dan lingkungan, melalui aplikasih berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes
  • Himpunan Data yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematis, komprehensif, terpadu dan bersifat rahasia.
  • Konferensi Kasus yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak - pihak yang dapat memberikan data,  kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya maslah peserta didik, yang bersifat terbatas dan tertutup.
  • Kunjungan Rumah yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan komitmen bagi terentasnya masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua dan atau keluarganya.
  • Tampilan Kepustakaan yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang dapat diguanakan peserta didik dalam pengembangna diri, kemampuan sosial,  kegiatan belajar dan karir / jabatan.
  • Alih Tangan Kasus yatiu kegiatan untuk memindahkan penanganan masalah peserta didik ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangannya.
8. Format Kegiatan
  • Individual yaitu format kegiatan konseling yang melayani peserta didik secara perorangan.
  • Kelompok yaitu format kegiatan konseling yang melayani sejumlah peserta didik melalui suasana dinamika kelompok.
  • Klasikal yaitu format kegiatan konseling yang melayani sejumlah peserta didik dalam satu kelas.
  • Lapangan yaitu format kegiatan konseling yang melayani seorang atau sejumlah peserta didi melalui kegiatan kelas atau kegiatan lapangan.
  • Pendekatan Khusus yaitu format kegiatan konseling yang melayani kepentingan peserta didi melalui pendekatan kepada pihak -pihak yang dapat memberikan kemudahan untuk peserta didik.
9.  Program Layanan
  • Jenis Program
  1.  Program Tahunan yaitu program pelayanan konseling meliputi kegiatan selama satu tahun untuk masing - masing kelas di sekolah / madrasah.
  2. Program Semesteran yaituprogram kegiatan pelayanan konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu semester yang merupakan jabaran program tahunan.
  3. Program Bulanan yaitu program kegiatan pelayanan konseling meliputi seluruh kegiatan satu bulan yang merupakan jabaran program semesteran.
  4. Program Mingguan yaitu kegiatan pelayanan konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu minggu yang merupakan jabaran program bulanan.
  5. Program Harian yaitu program kegiatan pelayanan konseling yang dilaksanakan pada hari - hari tertentu dalam satu minggu. Program harian merupakan jabaran dari program mingguan dalam bentuk satuan layanan (SATLAN) atau satuan kegiatan pendukung (SATKUNG) konseling.
  • Penyusunan Program
  1. Program layanan konseling disusun berdasarkan kebutuhan peserta didik (need assessment) yang diperoleh melalui aplikasi instrumentasi.
  2. Subtansi program pelayanan konseling meliputi keempat bidang, jenis layanan dan kegiatan pendukung, format kegitan, sasatan pelayanan dan volume / beban tugas konselor. 
B. PERENCANAAN KEGIATAN
  • Perencanaan kegiatan pelayanan konseling mengacu pada program tahunan yang telah dijabarkan ke dalam program semesteran, bulanan serta mingguan.
  • Perencanaan kegaitan pelayanan konseling harian yang merupakan jabaran dari program mingguan disusun dalam bentukSATLAN dan SATKUNG yang masing - masing memuat : 
  1. Sasaran layanan / kegiatan pendukung.
  2. Substansi layanan / kegitan pendukung
  3.  Jenis layanan / kegiatan pendukung, serta alat bantu yang digunakan
  4. Pelaksana layanan / kegiatan pendukung dan pihak pihak yang terlibat
  5. Waktu dan tempat
  • Rencanan kegiatan pelayanan konseling mingguan meliputi kegaitan di dalam kelas dan di luar kelas masing - masing kelas peserta didik yang menjadi tanggung jawab konselor.
  • Satu kali kegiatan layanan atau kegiatan pendukung konseling berbobot ekuivalen 2 (dua) jam pembelajaran
  • Volume keseluruhan kegaitan pelayanan konseling dalam satu minggu minimal ekuivalen dengan beban tugas wajib konselor di sekolah madrasah.
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
  • Konselor berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan pengembangan diri yang bersifat rutin, insidental dan keteladanan.
  • Program pelayanan konseling yang direncanakan dalam bentuk SATLAN dan SATKUNG dilaksanakan sesuai dengan sasaran, substansi, jenis kegiatan, waktu, tempat dan pihak - pihak yang terkait.
  • Kegiatan pelayanan konseling dapat dilaksanakan di dalam atau di luar jam pembelajaran sekolah / madrasah. Kegiatan pelayanan konseling di luar jam pembelajaran maksimum 50%.
  • Kegiatan pelayanan konseling dicatat dalam laporan pelaksanaan program (LAPELPROG).
  • Alokasi waktu kegiatan konseling dan kegiatan ekstra kurikuler yang merupakan bagian dari kegiatan pengembangan diri ekuivalen 2 (dua) jam pembelajaran untuk setiap kelas.
  • Waktu untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan konseling di dalam kelas dan di luar kelas setiap minggu diatur oleh konselor dengan persetujuan pimpinan sekolah / madrasah.
D PENILAIAN KEGIATAN
  •  Penilaian hasil kegiatan pelayanan konseling dilakukan melalui:
  1. Penilaian segera (LAISEG) yaitu penilaian pada akhir setiap jenis layanan dan kegiatan pendukung konseling untuk mengetahui perolehan peserta didik yang dilayani.
  2. Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN) yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu minggu sampai dengan satu bulan) setelah satu jenis layanan dan kegiatan pendukung konseling, diselenggarakan untuk mengetahui lebih jauh terhadap peserta didik.
  3. Penilaian jangka panjang (LAIJAPANG) yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu bulan dampai satu semester) setelah satu atau beberapa layanan dan kegiatan pendukung konseling diselenggarakan untuk mengetahui lebih jauh dampak layanan dan atau kegiatan konseling terhadap peserta didik.
  • Penilaian proses kegiatan pelayanan konseling dilakukan melaui analisis keterlibatan unsur - unsur sebagaimana tercantum di dalam SATLAN dan SATKUNG, untuk mengetahui efektifitas dan efesiensi pelaksanaan kegiatan.
  • Hasil penilaian kegiatan pelayanan konseling dicantumkan dalam LAPELPROG.
  • Hasil kegiatan pelayanan konseling secara keseluruhan dalam satu semester untuk setiap peserta didik yang merupakan komponen penembangan diri dilaporkan secara kualitatif.
E. PELAKSANAAN KEGIATAN
  • Pelaksanaan kegiatan pelayanan konseling adalah konselor sekolah / madrasah.
  • Konselor pelaksana kegiatan konseling di sekolah / madrasah wajib :
  1. Menguasai spektrum pelayanan pada umumnya, khususnya pelayanan profesi konseling.
  2. Merumuskan dan menjelaskan peran keprofesian konselor kepada pihak - pihak terkait, terutama peserta didik, pimpinan sekolah / madrasah, sejawat pendidik dan orang tua.
  3. melaksanakan tugas pelayanan profesian konseling yang setiap kali dipetanggungjawabkan kepada pemangku kepentingan, terutama pimpinan sekolah / madrasah, orang tuan dan peserta didik.
  4. mewaspadai hal - hal negatif yang dapat mengurangi keefektifan kegiatan konseling.
  5. Mengembangkan kemampuan keprofesian secara berkelanjutan.
  • Beban tugas wajib konselor ekuivalen dengan beban tugas wajib pendidik lainnya di sekolah / madrasah sesuai dengan peraturan perundang  peundangan yang berlaku.
F. PENGAWASAN KEGIATAN
  • Kegiatan pelayanan konseling di sekolah / madrasah dipantau, dievaluasi dan dibina melalui kegiatan pengawasan.
  • Pengawasan kegiatan pelayanan konseling dilakukan secara:
  1. Intereen, oleh kepala sekolah / madrasah.
  2. Eksteren, oleh pengawas sekolah / madrasah bidang konseling.  
  • Fokus pengawasan adalah kemampuan profesional konselor dan implementasi kegiatan pelayanan konseling yang menjadi kewajiban dan tugas konselor disekolah / madrasah.
  • Pengawasan kegiatan pelayanan konseling dilakukan secara berkala dan berkelanjutan.
  • Hasil pengawasan didokumentasikan, dianalisis dan ditindaklanjuti secara untuk peningkatan mutu dan pelaksanaan kegiatan konseling di sekolah / madrasah.

      Jumat, 15 April 2011

      MENTAL SEHAT DAN TIDAK SEHAT.

      Pada umumnya setiap orang senangtiasa memiliki mental yg sehat, namun karena suatu sebab ada sebagian orang yang memiliki mental tidak sehat. Orang yang tidak sehat mentalnya memiliki tekanan - tekanan batin. Dengan suasana batin yang seperti itu, kepribadian seseorang menjadi kacau dan menggangu ketenangannya. Gejala inilah yang menjadi pusat ganguan ketenangan hidup.

      ketenangan hidup dapat tercapai bila seseorang dapat memecahkan keruwetan jiwa pada dirinya yang menimbulkan kesulitan hidup. Hal ini dapat dilakukan bila ia berusaha untuk membersihkan jiwa agar tidak tergangu ketenangannya dan tidak terjadi konflik-konflik maupun rasa takut.

      orang yang mentalnya kacau tidak dapat memperoleh ketenangan hidup. Jika mereka sering terganggu sehingga menimbulkan stres dan konflik batin. hal ini menyebabkan timbulnya emosi negatif sehingga ia tidak mampu mencapai kedewasaan psikis, mudah putus asa dan bahkan ingin bunuh diri.

      kekacauan mental ini disebabkan kurangnya kesadaran memiliki konflik-konflik emosional, tidak berani menghadapi tantangan kesulitan akibat hidup di tengah-tengah masyarakat yang menimbulkan terjadinya disorganisasi maupun disintegrasi sosial. Penyebab lain bahwa krisis-krisis di tengah masyarakat yang menyebabkan seseorang ingin melarikan diri dari realitas hidup yang dirasakan.

      Sebaliknya, orang yang bermental sehat akan merasakan suasana batin yang aman, tenteram dan sejahtera. Berbagai usaha untuk mencapai kebahagiaan, keamanan, ketenteraman batin dan kesehatan mental, pada hakikatnya bertujuan untuk mencari ketenangan hidup. Sehubungan dengan hal itu, banyak brmunculan bingbingan dan penyuluhan, psikiater, konsultan jiwa dan sebagainya yang mencoba memberikan jawaban terhadap problem jiwa yang tidak sehat.

      setiap orang ingin menikmati ketenangan dan kebahagiaan dalam hidup. Namun, tidak semua orang mampu mencapai keinginan tersebut karena adanya rintangan yang membuat seseorang mengalami kegelisahan, kecemasan dan ketidakpuasan.

      Sesungguhnya ketenangan hidup, ketenteraman jiwa atau kebahagiaan batin, tidak sepenuhnya bergantung pada faktor-faktor luar seperti keadaan sosial, ekonomi, politik, adat kebiasaan dan sebagainya, tetapi lebih bergantung pada cara dan sikap menghadapi faktor-faktor tersebut. Kita tidak boleh mengabaikan pengaruh faktor-faktor luar itu, karena memang ada pengaruhnya, Misalnya, dalam menghadapi kemerosotan ekonomi, seseorang menjadi bingung, gelisah dan sedih, bukan karena kemerosotan ekonomi itu secara langsung, tetapi ketiddak-mampuannya menghadapi faktor tersebut dengan wajar, serta tidak dapat memikirkan apa yang dilakukannya untuk menghadapi perubahan yang drastis dan mendadak itu. Akibatnya ia dihadapi oleh rasa gelisa yang sangat, yang menyebabkan keabnormalan tindakan dan sikap dalam hidupnya.

      Jadi, yang menentukan ketenangan dan kebahagian hidup adalah kesehatan mental. Kesehatan mental itulah yang menentukan tanggapan seseorang terhadap suatu persoalan dan kemampuannya untuk menyesuaikan diri. Kesehatan mental pulalah yang menentukan apakah orang mempunyai kegairahan untuk hidup, atau tidak memilikinya sama sekali.

      Orang yang sehat mentalnya tidak akan cepat berputus asa, bersikap pesimis atau apatis, karena ia dapat menghadapi semua rintangan hidupnya dengan tenang dan wajar. Ia menerima kegagalan sebagai suatu pelajaran yang akan membawa kesuksesan. Apabila kegagalan itu dihadapi dengan tenang, ia  dapat menganalisis, mencari sebab-sebab atau menemukan faktor-faktor yang menyebabkannya. Dengan demikian akan dapat dijadikan pelajaran dalam usaha yang akan datang, yaitu menghindari ssemua hal-hal yang membawa kegagalan pada waktu lalu itu.

      Untuk mengetahui apakah seseorang sehat atau terganggu mentalnya, tidaklah mudah, karena tidak dapat diukur, diperiksa atau dilihat dengan alat-alat seperti halnya dalam kesehatan badan. Biasanya yang dijadikan bahan penyelidikan untuk mengecek kesehatan mental adalah tindakan, tingkah laku atau perasaan karena seseorang yang terganggu kesehatan mentalnya akan mengalami kegoncangan emosi, kelainan tingkah laku atau tindakan.

      Sabtu, 09 April 2011

      Akhlak Siswa Terhadap Guru

      AKHLAK TERPUJI
      1. Pengertian
        Akhlak artinya budi pekerti, kelakuan. terpuji berarti baik. Akhlak terpuji berarti budi pekerti yang baik.
      2. berbaik hati
        tahukah kamu apa yang dimaksud dengan berhati lembut? manusia sebagai makhluk sosial dalam menjalani hidupnya tiidak dapat terlepas dari bantuan orang lain. dalam kehidupan di masyarakat, manusia sebagai makhluk sosial dalam bergaul dengan sesamanya harus mengikuti aturan-aturan yang ada di masyarakat. demikian juga sebagai siswa di sekolah. sebagai siswa di sekolah juga harus mengikuti aturan-aturan yang berlaku disekolah. dalam bergaul sehari-hari sesama teman harus dapat menjaga hubungan baik, saling tolong menolongagaar tercipta kerukunan. berbuat baik tidak hanya sesama teman, tetapi juga sesama tetangga maupun keluarga. Dengan bergaul kita dapat saling berhubungan satu sama lain, saling tolong-menolong sehingga tumbuh kasih sayang dalam kegiatan sehari-hari. yang lebih tua menyayangi yang lebih muda, yang lebih muda menghormati yang lebih tua, sehingga terwujud rasa setia kawan, akhirnya dapat hidup rukun, damai, aman dan sejahtera.
      3. kerja keras, tekun dan ulet.
        kerja keras dapat kita artikan menjadi berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencapai cita-cita yang diinginkan, tekun dan ulet dalam berusaha dan tekun dalam belajar.

      KEJUJURAN
      Pengertian jujur yaitu lurus hati, tidak bohong, tidak curang. orang yang jujur berarti orang itu mau mengatakan sesuatu dengan sebenarnya sesuai dengan kenyataan.

      Manfaat Jujur : orang yang jujur dalam kehidupan sehari-hari, maka kehidupannya akan ttenang dan tentram, tidak gelisah, tidak dikejar-kejar rasa takut sehingga hidupnya akan selalu bahagia. Kejujuran merupakan Norma yang harus dihargai. Dalam agama apapun sangat dianjurkan untuk bersikap jujur dalam berbagai hal, antara lain:
      1. Jujur dalam Berbicara
        apa yang diucapkan haruslah sesuai dengan hati nurani. Kita tidak boleh membohongi diri sendiri, karena bohong itu adalah dusta. Dan dusta akan membawa seseorang menuju kepada kebaikan. Kita mempunyai banyak teman karena selalu berkata jujur, sehingga tidak merugikan orang lain.

      Kamis, 07 April 2011

      asal mula perkembangan konseling

      KONSELING merupakan satu proses yang melibatkan perilaku individu partisipan yang terkait di dalamnya yaitu antara konselor dan klien serta unsur yang terkait yaitu interaksi dan situasi internal dan eksternal. kajian dan implementasi perilaku yang terkait dengan konseling.

      Sebagai suatu fenomena historis, konseling mencerminkan perubahan yang kontinu dan perkembangannya tidak mengalami keadaan yang kritis dan berjalan dengan mudah, konseling berkembang sebagai gerakan yang dinamis. para pelopor dalam sejarah konseling berusaha keras membangunnya dengan suatu kepastian . usaha pertama bergantung kepada bagaimana konseling di definisikan, apabila diberi batasan secara tradisional sebagai suatu pemberian nasehat, maka orang pertama yang menerima bantuan verbal dari orang lain sebagai tanda timbulnya konseling. dengan demikian konsep konseling dapat ditelusuri kepada ahli-ahli filsafat yunani, seperti Plato, Aristoteles, Locke, Barkeley, Hume, James Mill dll, karena mereka membentuk batasan tentang kodrat manusia, kodrat sosial dan sebelum hubungan antara individu dengan masyarakat.

      Konseling tampil dan berkembang dengan baik di Amerika Serikat. konsep individualisme, kurangnya batas kelas yang jelas pemacuan bakat yang baik dari seseorang mungkin memberikan dasar filsafat untuk timbulnya Konseling di Amerika Serikat. Di Amerika Serikat telah menganut paradigma pendidikan yang berpusat pada anak.